Tes Alergi Susu pada Bayi – Bagaimana tes alergi susu sapi dapat di lakukan pada bayi? Saat si kecil menunjukkan gejala alergi susu sapi, jangan langsung percaya. Anda harus melakukan tes alergi susu sapi sebelum mengetahui apakah si kecil benar-benar alergi susu sapi. Beberapa bayi memiliki masalah pencernaan yang sensitif. Si kecil biasanya menunjukkan gejala seperti diare jika mereka alergi susu sapi. Namun, untuk lebih yakin, lakukan tes alergi susu sapi.
Cara Tes Alergi Susu pada Bayi
1. Tes Darah
Ada berbagai jenis tes darah yang dapat di gunakan untuk mengidentifikasi penyebab alergi susu sapi pada bayi. Tes-tes ini mengukur jumlah antibodi dalam darah terhadap berbagai alergen, yang memungkinkan identifikasi penyebab alergi susu sapi pada bayi. Kemungkinan bayi mengalami alergi susu sapi meningkat seiring dengan jumlah antibodi yang di temukan.
Dokter akan mengambil darah dari tubuh bayi dan kemudian mengirimkannya ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut. Tes alergi ini dapat menemukan lebih dari satu alergi pada bayi. Tes darah memiliki keuntungan bahwa anak Anda tidak perlu mengalami reaksi alergi seperti tes kulit atau tes intradermal. Sayangnya, hasilnya membutuhkan beberapa hari.
2. Skin prick test
Tes alergi susu pada bayi di kenal sebagai tes tusuk kulit, di mana alergen di oleskan pada kulit bayi dan kemudian di tusuk dengan jarum agar alergen masuk ke dalam kulit. Bayi akan mengalami benjolan merah dan bengkak di kulit mereka jika mereka alergi terhadap senyawa tersebut. Tes alergi susu sapi ini dapat di lakukan pada bayi yang berusia enam bulan ke atas.
Dalam beberapa kasus, pemeriksaan kulit tidak dapat di lakukan, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):
Anak-anak memiliki kelainan kulit yang luas, sehingga tes kulit harus di lakukan pada kulit yang sehat. Mereka juga harus tetap menggunakan obat antihistamin atau antialergi. Mereka juga dapat mengalami dermatografisme, yang merupakan kondisi kulit yang membengkak dan merah saat di tekan.
3. Patch test
Uji tempel, juga di kenal sebagai patch test, di lakukan pada bayi jika mereka menunjukkan gejala alergi seperti ruam atau gatal.
Ibu dapat menggunakan tes patch untuk mengetahui apakah alergen tertentu dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi mereka. Tes kulit ini hampir sama, tetapi tidak menggunakan jarum suntik.
Sebuah tambalan yang mengandung sekitar dua puluh hingga tiga puluh alergen akan di tempelkan pada punggung bayi selama empat puluh delapan jam. Setelah itu, bayi harus kembali ke dokter untuk melepas tambalan dan mengetahui hasilnya. Untuk mencegah berbagai virus penyebab diare, ibu harus menjaga barang-barang Si Kecil bersih dan steril. Untuk melakukan ini, ibu dapat menggunakan sterilizer yang aman.
4. Tes intradermal
Tes intradermal untuk alergi susu sapi pada bayi di lakukan dengan menyuntikkan alergen ke kulit lengan mereka. Dimana tes intradermal biasanya di gunakan untuk menemukan alergi susu sapi terhadap penisilin atau racun serangga.
Setelah lima belas menit, dokter akan memeriksa area kulit yang telah di suntik. Mungkin anak ibu memiliki alergi terhadap senyawa yang di suntikkan kepadanya jika ada reaksi alergi.
Baca Juga :
- Rekomendasi Merk Susu untuk Menaikkan HB
- 6 Manfaat Baik Susu Kambing untuk Pria
- 6 Merk Susu Evaporasi Terbaik yang Tersedia di Alfamart
- Tanda Bayi Tidak Cocok Susu Formula dan Cara Mengatasinya
***