Floreame.net – Tips Menghadapi Anak Tantrum. Menjadi orang tua yang masih memiliki anak balita memang menyenangkan. Karena kita akan terhibur dengan tingkah lucu si kecil yang menggemaskan. Namun sebagai ibu, pastinya kamu juga menyadari. Bahwa di balik kelucuan dan kegemasan anak balita, pasti sering rewel dan bahkan tantrum.
Wah kalau sudah tantrum si repot ya bu. Apalagi kalau si kecil tantrumnya di tempat umum yang ramai. Nah untuk ibu yang belum tahu, Tantrum (atau tantrum temper) adalah ledakan emosi, biasanya di kaitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional, yang biasanya di tandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, menjerit-jerit, pembangkangan, mengomel marah, resistensi terhadap upaya untuk menenangkan dan, dalam beberapa kasus, kekerasan.
Tantrum biasa di alami oleh balita. Namun tak jarang juga di alami oleh anak yang sudah di atas 5 tahun. Saat si kecil mengalami tantrum, sebaiknya ibu mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu dan jangan langsung terbawa emosi.
Penyebab Tantrum pada Anak
Secara umum, tantrum di sebabkan karena keterbatasan anak menguasai bahasa. Jadi untuk bisa mengekspresikan perasaan dan keinginan, biasanya anak akan meluapkan dengan tangisan dan emosi yang meronta – ronta.
Namun tantrum bisa juga di sebabkan oleh gangguan perilaku atau masalah psikologis, seperti autisme. Jadi kalau si kecil sering tantrum dan berlebihan, ada baiknya ibu berkonsultasi dengan dokter.
Cara Mengatasi Tantrum pada Anak
Jika anak sedang mengalami tantrum, ibu bisa mengatasinya dengan beberapa hal di bawah ini. Dan pastikan juga ibu tidak mudah tersulut emosi ataupun menuruti permintaan anak. Terutama jika anak mengalami tantrum di tempat umum.
1. Tips Menghadapi Anak Tantrum dengan Bersikap Biasa Saja
Ketika anak mulai tantrum, tampilkan wajah yang biasa saja di hadapan anak. Meskipun dalam hati ibu merasakan panik dan takut, namun usahakan jangan tunjukan di hadapan anak.
Biasanya sebagian orang tua akan marah dan kesal saat anak mulai tantrum. Hal ini justru membuat anak semakin tantrum parah. Jadi pastikan ibu tidak membalas teriakan dan tangisan si kecil terutama saat di luar rumah atau tempat umum. Karena hal itu tidak membuat anak menjadi lebih tenang.
2. Hindari Menuruti Kemauan Anak
Hal ini harus menjadi perhatian penting juga untuk para orang tua. Saat anak tantrum, biasanya orang tua akan langsung memberikan apa yang di inginkan oleh sang anak. Nyatanya hal itu sangat tidak baik karena akan membuat anak ketagihan melakukan tantrum.
Jika ada hal yang tidak bisa dia miliki, anak akan berfikir dengan melakukan tantrum semuanya akan bisa ia miliki. Oleh karena itu, sebaiknya hindari untuk menuruti semua kemuan anak meskipun dalam hal kecil.
3. Tips Menghadapi Anak Tantrum dengan Mengalihkan Perhatian Anak
Selain itu, ibu juga bisa mencoba untuk mengalihkan perhatian anak. Biasanya hal ini manjur untuk membuat anak berhenti tantrum. Ibu bisa memberikan mainan favoritnya, makanan kesukaannya, bermain dengan hewan peliharaan, atau aktifitas lainnya yang sekiranya di sukai anak.
Ibu bisa perlahan melakukan pendekatan ke sikecil dengan memberikan pelukan atau sentuhan kasih sayang. Hal ini akan membuat anak lupa dengan hal yang menyebabkan dia tantrum.
4. Perhatikan Posisi dan Keselamatan Anak
Biasanya saat si kecil mengalami tantrum, dia akan melakukan apapun untuk meluapkan emosinya. Pastikan ibu menjauhkan anak dari hal – hal yang akan membahayakan dirinya. Seperti benda – benda yang mudah pecah, atau bahkan aliran listrik yang menyala.
Ibu bisa memindahkan posisi anak dengan menarik halus di sertai rayuan, atau bisa juga dengan menggendongnya. Pindahkan sikecil ke tempat yang aman, dan tetap biarkan sejenak jika sang anak ingin melanjutkan tantrumnya.
5. Tips Menghadapi Anak Tantrum dengan Mendengarkan dan Menjelaskan
Saat anak sudah mulai tenang, ibu bisa memberikan penjelasan dengan bahasa yang baik dan mudah di pahami anak. Ibu juga bisa menanyakan hal yang membuat anak menjadi tantrum. Usahakan ibu mendengarkan secara seksama, hal ini membuat anak merasa lega saat ceritanya di dengarkan.
Hindari bersikap cuek saat anak sudah mulai agak tenang, tatap beri perhatian kecil kepada anak agar anak tidak sering melakukan tantrum.***