Sebagai 2 jenis cryptocurrency, kedua aset ini tentu memiliki beberapa perbedaan. Litecoin merupakan sebuah aset kripto yang cukup menarik meskipun faktanya saat ini bitcoin lebih populer. Sebenarnya transaksi litecoin juga memiliki banyak keuntungan di bandingkan dengan bitcoin. Misalnya saja transaksi lebih cepat, biaya lebih murah, dan juga bagi penambang mungkin lebih mudah untuk di dapatkan.
Ada beberapa perbedaan litecoin dan bitcoin yang mendasar yaitu:
Distribusi Aset
Perbedaan Bitcoin dan Litecoin terkait dengan jumlah total koin yang dapat di hasilkan setiap cryptocurrency. Di sinilah Litecoin membedakannya. Jaringan Bitcoin tidak pernah dapat melebihi 21 juta koin, sedangkan Litecoin dapat menampung hingga 84 juta koin. Secara teori, ini terdengar seperti keuntungan yang signifikan bagi Litecoin, tetapi efek dunia nyata pada akhirnya terbukti dapat di abaikan.
Ini karena Bitcoin dan Litecoin dapat di bagi menjadi jumlah yang hampir sangat kecil. Faktanya, jumlah minimum Bitcoin yang dapat di transfer adalah seperseratus juta dari bitcoin (0,00000001 bitcoin). Oleh karena itu, pengguna mata uang mana pun seharusnya tidak mengalami kesulitan membeli barang atau jasa dengan harga rendah, terlepas dari seberapa tinggi harga umum Bitcoin atau Litecoin tunggal yang tidak terbagi.
Kecepatan Transaksi
Meskipun secara teknis transaksi terjadi secara instan di jaringan, di perlukan waktu agar transaksi tersebut dapat terkonfirmasi oleh peserta jaringan lainnya. Litecoin memiliki tujuan untuk memprioritaskan kecepatan transaksi, dan itu telah membuktikan keunggulannya karena semakin populer.
Waktu konfirmasi transaksi rata-rata jaringan Bitcoin (waktu yang dib utuhkan untuk sebuah blok untuk di verifikasi dan di tambahkan ke dalam blockchain) saat ini hanya di bawah sembilan menit per transaksi, meskipun ini dapat sangat bervariasi ketika lalu lintas tinggi.
Angka yang setara untuk Litecoin kira-kira 2.5 menit. Pada prinsipnya, perbedaan waktu konfirmasi ini dapat membuat Litecoin lebih menarik bagi trader. Misalnya, trader yang menjual produk dengan imbalan Bitcoin perlu menunggu hampir empat kali lebih lama untuk mengkonfirmasi pembayaran seolah-olah produk yang sama di jual dengan imbalan Litecoin. Di sisi lain, pedagang selalu dapat memilih untuk menerima transaksi tanpa menunggu konfirmasi sama sekali. Keamanan transaksi tanpa konfirmasi semacam itu menjadi bahan perdebatan.
Kapitalisasi Pasar
Satu area di mana keduanya berbeda secara signifikan adalah dalam kapitalisasi pasarnya, total nilai pasar dolar dari semua koin yang beredar. Pada Maret 2021, nilai total semua yang beredar adalah sekitar $ 1 triliun, membuat kapitalisasi pasarnya lebih dari 70 kali lebih besar dari Litecoin, yang memiliki nilai total $ 13,7 miliar.
Bitcoin sebagai jaringan masih perkasa daripada semua mata uang digital lainnya. Pesaing terdekatnya adalah Ethereum, mata uang kripto terbesar kedua, yang memiliki kapitalisasi pasar hampir $ 212 miliar. Dengan demikian, fakta bahwa Bitcoin menikmati nilai yang jauh lebih tinggi daripada Litecoin sendiri bukanlah suatu kejutan, mengingat asetnya begitu banyak. Selain itu juga lebih besar dari semua mata uang digital lain yang ada saat ini.
Algoritma Yang Di Gunakan
Sejauh ini, perbedaan teknis paling mendasar lainnya adalah algoritma kriptografi berbeda yang mereka gunakan. Bitcoin menggunakan algoritma SHA-256 yang sudah lama ada, sedangkan Litecoin menggunakan algoritma yang relatif baru yang di kenal sebagai Scrypt. Signifikansi praktis utama dari berbagai algoritme ini adalah dampaknya pada proses penambangan koin baru.
Baik dalam Bitcoin dan Litecoin, proses konfirmasi transaksi membutuhkan daya komputasi yang besar. Beberapa anggota jaringan mata uang, yang d kenal sebagai penambang, mengalokasikan sumber daya komputasi mereka untuk mengonfirmasi transaksi pengguna lain. Sebagai imbalan untuk melakukannya, para penambang ini di beri hadiah dengan mendapatkan unit mata uang yang telah mereka tambang.