Selama ini mobil listrik selalu menjadi isu yang hangat di perbincangkan. Mulai dari kendaraan revolusioner masa depan, desain dan fitur yang sangat canggih, di klaim ramah lingkungan dan tanpa emisi. Tentunya kendaraan ini juga menjadi kendaraan yang memiliki prospek besar untuk ke depannya. Akan tetapi jika di lihat lebih lanjut apakah kendaraan ini akan menjadi ramah lingkungan dan minim emisi? Mari kita kupas faktanya satu per satu.
Tesla sebagai produsen pengembang terbedar dari mobil listrik mendapatkan keuntungan yang berlimpah dari adanya teknologi ini. Bahkan pemiliknya, Elon Musk menjadi salah satu orang terkaya dunia. Kita melihat bahwa dunia merespon trend positif dari adanya kendaraan listrik ini dengan semua keunggulan dan kelemahannya. Selain itu produsen mobil seperti BMW, Ferrari, Ford, dan produsen mobil lainnya di dunia berlomba-lomba untuk menerapkan teknologi ini.
Tidak kalah juga produsen mobil Asia dari jepang dan Korea Selatan berlomba-lomba menciptakan mobil yang murah dan terjangkau untuk setiap kalangan. Nah, sebelum menggunakan mobil ini, ayo kita simak. Apakah benar mobil ini benar-benar eco friendly untuk lingkungan.
Apakah Mobil Listrik Zero Emisi?
Mobil listrik bukanlah kendaraan tanpa emisi. Meskipun mereka tidak mengeluarkan CO2 saat di gerakkan, mereka mungkin melakukannya dalam 3 tahap lain yaitu selama produksi, produksi energi, dan di akhir siklus hidup mereka. Pada kasus pertama, kebutuhan kegiatan penambangan untuk mengekstraksi logam tanah jarang yang di gunakan dalam baterai sangat memakan energi dan mencemari lingkungan.
Sedangkan untuk produksi energi, jika mobil menggunakan energi dari pembakaran bahan bakar fosil, masih melepaskan CO2 di atmosfer, bukan dari knalpot tetapi dari beberapa pembangkit listrik yang jauh. Mengenai baterai daur ulang, ini masih merupakan proses yang mahal dan berkelanjutan dan sebagian besar baterai belum di daur ulang.
Bagaimana Listrik Di Buat?
Saat ini kebanyakan listrik di hasilkan dari pembakaran batu bara yang membuang gas sisa hasil pembakaran berupa CO2 ke udara. Tentunya CO2 adalah gas emisi buangan yang dihasilkan dari sebuah pembakaran. memang listrik dapat di hasilkan dengan tenaga lain misalnya angin, air, bahkan nuklir. Akan tetapi masih sangat jarang dan daya yang di hasilkan juga kecil. Maka dari itulah penggunaan batu bara masih menjadi primadona dalam menghasilkan listrik.
Jika Anda memiliki mobil listrik tersambung pada malam hari dan menyebabkan pembangkit batu bara di dekatnya membakar lebih banyak batu bara untuk mengisi daya. Maka manfaat iklim tidak akan sebesar, dan Anda bahkan bisa mendapatkan lebih banyak polusi udara.
Alasan mengapa kendaraan listrik terlihat seperti solusi iklim yang menarik adalah jika kita dapat membuat jaringan kita nol karbon. Selanjutnyan emisi kendaraan akan turun. Meski pada kenyataannya hibrida terbaik yang membakar bensin akan selalu memiliki dasar emisi.
Apakah Yang Terjadi Dengan Baterai Mobil Listrik?
Mobil ini menggunakan baterai unutk mengisi dayanya karena tidak menggunakan bahan bakar. Akan tetapi baterai harus sering di ganti dan cukup boros. Campuran komponen kimiawi dalam baterai tidak mungkin di buang sembarangan karena akan menjadi limbah dan mencemari lingkungan. Bagaimana solusinya?
Baterai litium yang terkumpul dan sisanya di bakar atau di buang ke tempat pembuangan sampah ini sama sekali tidak membuat mobil listrik lebih ramah lingkungan. Atau ada peraturan untuk memulihkannya dengan proses hidrometalurgi juga menghasilkan biaya yang tidak sedikit.
Namun demikian, semakin banyak baterai yang tersedia, karena pasar mobil listrik berkembang, semakin menarik untuk mencoba mencari cara untuk mendaur ulangnya. Jadi, kemungkinan besar industri daur ulang yang kuat untuk baterai ini akan terus berkembang dan memungkinkan mobil listrik menjadi lebih ramah lingkungan.
Sementara itu, solusi lain adalah dengan menggunakan kembali baterai ini dan memberi mereka kehidupan kedua. Mereka dapat mendukung jaringan listrik gedung dan menyimpan energi dari sumber listrik angin atau matahari. Ini juga akan membantu mengimbangi dampak lingkungan.
Terlepas dengan semua hal tersebut, teknologi mobil listrik memang akan terus berkembang seiring waktu unutk menyesuaikan dengan lingkungan. Mungkin saja di masa depan bahkan kita dapat hidup berdampingan dengan alam dengan tetap ramah dan menghargai lingkungan.