Ada dua pendekatan umum untuk menghasilkan uang dari pasar. Yang pertama adalah berinvestasi (investing), dan kedua adalah perdagangan (trading). Namun, perbedaan investasi dan trading mungkin masih banyak yang keliru menafsirkannya. Banyak orang berdagang saham dan membingungkan mereka dengan berinvestasi. Di sini kita akan membahas perbedaannya dengan trading.
Sederhananya, perbedaan investasi dan trading adalah, jika investasi bertujuan menciptakan kekayaan dalam jangka panjang dengan membeli perusahaan bagus dan menahannya untuk jangka waktu lama, maka trading bertujuan menghasilkan keuntungan dengan sering membeli dan menjual saham.
Contoh investasi adalah jika kamu membeli saham hari ini dan berkomitmen memegang saham itu selama tiga tahun ke depan. Di sini kamu yakin bahwa harga saham itu akan jauh lebih tinggi setelah tiga tahun daripada saat ini.
Sementara, contoh trading adalah jika kamu membeli saham di pagi hari ini dan berkomitmen menjual saham pada malam hari (sebelum pasar tutup di hari yang sama). Di sini kamu yakin akan mendapat untung dengan perbedaan harga jual dan beli.
Perbedaan Investasi dan Trading
Tipe Analisis Yang Digunakan
Seorang investor akan menahan sahamnya dalam jangka waktu yang panjang. Oleh karena itu, analisis yang mereka gunakan lebih cenderung ke analisis fundamental. Investor fokus pada fundamental perusahaan yang ia pilih.
Sementara itu, analisis yang lebih banyak digunakan dalam trading adalah analisis teknikal. Analisis ini dapat membantu trader melihat pergerakan saham dalam jangka waktu pendek.
Hal itu karena trading lebih sensitif terhadap sentimen dan kondisi pasar daripada fundamental perusahaan.
Perbedaan Risiko
Umumnya, investasi memiliki risiko yang lebih rendah daripada trading. Alasannya, investor lebih selektif dalam memilih saham. Mereka akan cenderung memilih saham blue chip atau saham kelas satu. Saham ini terkenal dan terbukti memiliki performa yang baik.
Di sisi lain, trading memiliki risiko yang lebih tinggi. Biasanya para trader memilih saham kelas tiga atau saham yang baru melantai di bursa (IPO). Saham-saham ini cenderung lebih fluktuatif.
Perbedaan Prinsip
Seorang investor memiliki prinsip buy and hold ketika melakukan investasi. Buy and hold berarti investor akan membeli dan menahan saham dalam jangka waktu yang panjang. Jangka waktu tersebut tidak menentu. Namun, biasanya seorang investor akan menjual sahamnya ketika tujuan investasinya sudah terpenuhi.
Sebagai contoh, seorang investor menargetkan akan menjual saham X ketika sudah mengalami kenaikan 25%. Maka, ketika saham yang ia miliki sudah menyentuh target tersebut, ia akan menjualnya. Hal itu berbeda dengan seseorang yang melakukan trading. Mereka memiliki prinsip buy and sell.
Para trader akan menjual saham dalam jangka waktu pendek. Kamu bisa saja membeli dan menjual saham pada hari yang sama. Biasanya, seorang trader mengharapkan keuntungan yang lebih tinggi daripada investasi.
Tipe Investasi Selain Saham
Emas
Emas menjadi incaran investor karena memiliki likuiditas yang tinggi. Gampang apabila kamu ingin menjual, bisa di gadaikan, dan harga jual cenderung naik. Cara investasinya juga gampang. Kamu cukup membeli emas dan menjualnya suatu saat ketika membutuhkan dana atau harganya sedang naik. Emas batangan bisa kamu beli di Aneka Tambang (Antam) di toko emas, Pegadaian, atau ke butik emas Antam secara langsung jika ingin investasi emas mulai dari nominal 1 gram sampai 500 gram.
Tabungan, Deposito, Obligasi
Deposito dan tabungan merupakan investasi yang paling aman, tetapi nilai imbal baliknya paling kecil. Bahkan, jika bank tempat kamu menabung mengalami likuidasi, pemerintah akan menjamin uang tersebut. Tipe investasi ini cocok bagi kamu yang tidak menyukai spekulasi alias ingin investasi yang aman tanpa risiko.
Investasi obligasi mirip dengan tabungan. Hanya saja dana obligasi dikelola perusahaan. Secara sederhana, obligasi sama dengan surat utang (aksep) jangka panjang yang dikeluarkan perusahaan atau Pemerintah untuk nominal dan jangka waktu tertentu. Caranya gampang, Anda cukup meminjamkan uang kepada perusahaan dan Anda mendapatkan bunga selama jangka waktu pinjaman (biasanya antara 5-20 tahun).