Cara Menghilangkan Keloid – Keloid adalah masalah penampilan yang sering di anggap orang. Ada beberapa cara untuk menghilangkan keloid, mulai dari operasi, penyuntikan obat, hingga terapi radiasi, dan setiap metode memiliki hasil yang berbeda untuk keloid.
Keloid adalah jenis luka yang tumbuh melebar dan menonjol dari permukaan kulit. Luka ini dapat muncul di mana saja di tubuh Anda, tetapi yang paling umum adalah di dada, bahu, daun telinga, dan pipi. Keloid di anggap lebih umum pada orang yang berusia antara 10 dan 30 tahun. Namun, keloid juga dapat di turunkan secara genetik dalam keluarga.
Cara Menghilangkan Keloid
Keloid tidak bersifat kanker atau menular. Namun, gejalanya termasuk rasa gatal, sensasi terbakar, dan iritasi, terutama jika bergesekan dengan pakaian. Keloid dapat di hilangkan dengan beberapa cara, jika membuatnya tidak nyaman atau mengganggu Anda, seperti:
1. Suntikan kortikosteroid
Suntikan kortikosteroid di anggap aman untuk menghilangkan keloid, tetapi pemberian rutin di area keloid harus di lakukan setidaknya 1–2 kali setiap bulan hingga keloid menjadi lebih kecil.
Meskipun demikian, pengobatan keloid ini dapat menyebabkan bagian keloid yang mengempis berwarna kemerahan. Selain itu, meskipun pengobatan ini mencapai hasil yang optimal, bekasnya juga tetap dapat dilihat.
2. Laser pulsed-dye
Metode laser pulsed-dye terbukti efektif dalam mengurangi keloid dan tidak meninggalkan warna kemerahan pada bekasnya. Metode ini juga di anggap lebih aman dan tidak menyakitkan, tetapi membutuhkan beberapa sesi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
3. Operasi pemotongan keloid
Operasi ini di lakukan dengan memotong keloid yang muncul dan mengangkatnya. Namun, prosedur ini menimbulkan risiko munculnya keloid tambahan pada luka setelah operasi.
Dokter akan menggabungkan operasi dengan tindakan lain untuk mengurangi risiko, seperti terapi radiasi atau suntik steroid pada bekas luka.
4. Terapi radiasi
Karena terapi radiasi untuk menghilangkan keloid berpotensi menyebabkan komplikasi kulit seperti eritema dan risiko kanker, metode ini hanya di gunakan dalam kasus ekstrem.
5. Suntikan interferon
Sistem kekebalan tubuh secara alami menghasilkan protein yang di sebut interferon untuk melawan bakteri atau virus. Meskipun tidak jelas apakah hasilnya bertahan lama, suntikan ini tampaknya dapat mengurangi keloid.
6. Gel atau lembaran silikon
Metode ini menggunakan gel atau lembaran silikon yang di balutkan di area kulit tempat keloid muncul. Prosedur ini dapat di lakukan segera setelah kulit sembuh dari luka. Hasilnya dapat berbeda untuk setiap orang, dan harus di gunakan selama beberapa bulan.
7. Suntikan fluorouracil
Suntikan fluoroucacil, sejenis suntikan antikanker, cukup sering di gunakan untuk mengobati keloid karena efek sampingnya yang lebih ringan. Fluorouracil dapat di suntikkan dengan steroid atau tanpanya.
8. Krioterapi
Metode menghilangkan keloid ini menggunakan nitrogen cair untuk membekukan keloid. Keloid mungkin lebih ringan setelah krioterapi, tetapi biasanya akan meninggalkan bekas luka berwarna gelap pada permukaan kulit.
Penyebab Keloid
Saat Anda mengalami cedera, jaringan parut atau fibrosa biasanya muncul di area yang terluka untuk membantu memperbaiki dan melindungi jaringan kulit yang rusak. Namun, keloid dapat muncul dari berbagai bekas luka yang berbeda, seperti:
- Luka tergores atau tercakar
- Luka bekas cacar air
- Luka bakar
- Luka bekas tindik
- Luka bekas operasi, termasuk operasi lesung pipi, operasi Caesar, atau operasi lainnya.
Pada beberapa orang, keloid bahkan muncul pada luka kecil seperti bekas suntik vaksinasi atau jerawat yang pecah.
Baca Juga :
- Cara Menghilangkan Daki di Leher dengan Mudah dan Cepat
- Cara Mencari Teman dari Luar Negeri di Telegram
- Penyebab dan Cara Mengatasi Anak yang Susah BAB
- Macam-Macam Skincare yang Perlu Diketahui
***