Kulit Bayi Kering dan Kasar – Sebagian besar bayi mengalami masalah kulit, termasuk kulit kering sampai mengelupas, karena kulit bayi lebih sensitif selama beberapa bulan pertama kehidupannya. Paparan suhu dingin, udara kering, mandi dengan air terlalu panas, atau kurangnya hidrasi adalah beberapa alasan kulit bayi mengelupas.
Tekstur kasar, bersisik, dan mengelupas hingga muncul garis halus atau retakan adalah tanda kulit kering.
Penyebab kulit bayi kering dan kasar
Bayi baru lahir biasanya memiliki kulit kering dan mengelupas. Namun, pengelupasan ini sebenarnya bukanlah sel kulit mati seperti yang terjadi pada orang dewasa. Dalam beberapa hari setelah kelahiran, kulit bayi mengelupas karena vernix caseosa luruh padanya, yang melindungi kulit bayi dari infeksi dan membantunya keluar dari rahim. Setelah bayi lahir, lapisan vernix akan lebih tebal dan mengelupas jika di bersihkan dengan rutin. Kondisi ini akan hilang secara bertahap dan memerlukan perawatan khusus.
Karena lapisan terluar (epidermis) bayi kekurangan cairan, kulit mereka dapat kering dan mengelupas. Faktor-faktor berikut dapat menyebabkan epidermis menjadi “dehidrasi”:
1. Kondisi udara yang tidak basah
Kulit bayi akan kehilangan banyak cairan ketika suhu udara di sekitarnya cenderung panas dan kering. Ini juga berlaku di ruangan dengan AC. AC membuat udara jadi kering, mengurangi kelembapan kulit bayi.
2. Pilihan sabun yang buruk
Anda harus tahu cara memilih produk perawatan kulit bayi sensitif karena kulit bayi mungkin tidak cocok dengan beberapa zat yang ada di sekitarnya, salah satunya sabun. Bayi dapat mengalami kulit kering dan mengelupas akibat pemakaian sabun yang tidak tepat, terutama jika kulitnya sensitif.
3. Masalah kulit
Masalah kulit seperti eksim, psoriasis, atau ichthyosis juga dapat menyebabkan kulit mengelupas pada bayi. Eksim pada bayi adalah penyakit kulit jangka panjang yang menyebabkan ruam, kulit menebal, gatal, dan mengelupas. Berbagai hal dapat menyebabkan gejala tersebut, seperti alergi pada makanan atau lingkungan. Selain eksim, penyakit kulit lainnya seperti iktiosis dan psoriasis juga dapat menyebabkan kulit kering.
Penyakit kronis yang di kenal sebagai psoriasis menyebabkan produksi sel kulit yang sangat cepat, yang menyebabkan kulit kering, pecah-pecah, dan mengelupas. Di sisi lain, iktiosis adalah kondisi genetik yang menyebabkan kulit bersisik, mengelupas, dan gatal.
Penyakit kulit yang membuat kulit menjadi kering dan terkelupas tidak dapat di sembuhkan, tetapi Anda bisa melakukan perawatan untuk mengurangi gejala dan tetap sehat.
Cara mengatasi kulit bayi kering dan kasar
Bayi dapat mengalami iritasi dan ketidaknyamanan karena kulit kering. Bagaimana cara mengatasi kulit mengelupas pada bayi? Anda dapat mengikuti saran berikut.
1. Pastikan Bayi Anda Terhidrasi
Menjaga hidrasi kulit bayi adalah langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi kulit kering. Bayi harus diberikan ASI atau susu formula yang cukup. Jika usianya lebih dari enam bulan, bayi juga dapat minum air putih.
2. Hindari Substansi Kimia Keras.
Kulit bayi sangat sensitif, terutama bayi baru lahir. Untuk alasan ini, hindari bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi. Anda dapat menjadi lebih selektif saat menggunakan produk kebersihan, seperti deterjen. Pilih deterjen yang di buat khusus untuk bayi untuk mencuci pakaian mereka. Deterjen khusus bayi biasanya tidak mengiritasi kulit dan tidak menyebabkan gatal. Jangan gunakan deterjen beraroma atau parfum pada kulit bayi Anda.
3. Humidifier Untuk Kamar Bayi
Kondisi udara di rumah bayi juga dapat memengaruhi kondisi kulitnya. Jika udara di rumah terlalu kering, kulit bayi mungkin kehilangan kelembapan dan menjadi lebih kering. Humidifier dapat di tempatkan di kamar bayi untuk meningkatkan kelembapan dan mencegah eksim dan kulit kering.
4. Memilih Sabun Mandi yang Tepat
Menurut jurnal Clinical, Cosmetic, and Investigational Dermatology, penghalang epidermis kulit bayi kurang berkembang di bandingkan kulit orang dewasa. Tubuh bayi membutuhkan lebih banyak kotoran yang tidak larut dalam air, seperti air liur, sekresi hidung, urine, dan feses, daripada air saja.
Sangat penting bahwa sabun mandi bayi di buat khusus untuk mereka. Salah satu contohnya adalah Zwitsal Baby Bath Hair and Body, yang melembapkan kulit bayi dengan empat kali prebiotic moisturizer.
Prebiotik, atau “makanan” untuk bakteri baik, memiliki kemampuan untuk merangsang pertumbuhan bakteri. Sebuah penelitian yang di terbitkan dalam Biomedical Journal menemukan bahwa prebiotik memiliki kemampuan untuk mempertahankan kelembapan dan barier kulit. Oleh karena itu, produk perawatan kulit dengan kandungan prebiotik yang lebih tinggi akan lebih baik untuk kulit si kecil.
5. Pilih Pakaian Lembut
Pakaian bayi harus terbuat dari kain yang “ramah kulit”, seperti katun yang lembut, menyerap keringat, dan tidak mengiritasi, menurut American Academy of Pediatrics. Selain pakaian, bahan katun juga dapat di gunakan untuk sarung bantal dan seprai bayi. Pastikan semua pakaian, sarung bantal, dan seprai dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan bahan kimia.
6. Gunakan Pelembab
American Academy of Pediatrics menyarankan untuk mengoleskan pelembap segera setelah mandi agar kulit bayi tetap lembut dan mengunci kelembapan. Anda bisa memilih krim yang aman untuk kulit Si Kecil yang tidak mengandung pewangi dan hipoalergenik dua kali sehari jika kulitnya kering. Jika kulitnya mengelupas, oleskan pelembap dan pijat dengan lembut agar lebih mudah.
Baca Juga :
- Rekomendasi Tempat Wisata yang Cocok untuk Bayi
- Cara Tes Alergi Susu Sapi pada Bayi Paling Ampuh
- Urutan Skincare Bayi Setelah Mandi, Ibu Wajib Tahu !
- Cara Menaikkan Berat Badan Bayi yang Ampuh dan Aman
***